MUI Diminta Tak Reaksioner Sikapi Film 2012
Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Foto:ANTARA)@
Surabaya (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta tidak reaksioner dalam menyikapi film layar lebar berjudul "2012" yang sedang diputar di sejumlah gedung bioskop di Surabaya.

"MUI jangan terlalu reaksioner menanggapi film itu. Pelan-pelan saja, biar diendapkan dulu," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, kalau film itu dilarang diputar, malah dikhawatirkan akan membuat masyarakat penasaran sehingga tujuan MUI malah tidak berhasil.

"Saya yakin, kalau dilarang masyarakat akan penasaran dan semakin banyak yang menontonnya," kata pria yang dibesarkan di lingkungan pondok pesantren di Jombang itu.

Ia memprediksi, kontroversi terhadap pemutaran film yang menggambarkan peristiwa kiamat pada 2012 hanya sesaat karena saat ini memang sedang jadi pembicaraan.

"Saya kira kontroversi itu hanya sebentar saja, karena cuma tontonan. Nanti pasti terjadi satu pendapat bersama," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu.

Sebelum film itu beredar, lanjut dia, telah banyak buku yang membahas tentang kiamat. "Sekarang kita harus melihat secara jernih pesan dalam film itu," katanya setelah membuka Forum Dialog Publik yang digelar Depkominfo itu.

Film berjudul "2012" itu bercerita soal ramalan suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012.

"Saya berpendapat, itu hanya film dan sekadar tontonan bagi masyarakat. Jadi tidak layak dianggap sebagai perbuatan yang menyesatkan," kata Saifullah.

Selebihnya, tambah dia, berpulang pada kadar keimanan dan keyakinan masing-masing orang dalam memahami film itu.

Sebelumnya MUI di sejumlah daerah melarang pemutaran film "2012" karena dianggap menyesatkan pandangan orang-orang beragama.(*)

Rini Idol Keberatan Film 2012 Dicekal
Indonesiaselebriti.com Selasa, 17 November 2009

Saat ini film 2012 tampaknya menjadi buruan masyarakat yang penasaran dengan gambaran hari kiamat. Meski sedang booming, penyanyi cantik Rini Idol, ternyata belum sempat menontonnya.

"Aku ingin sekali nonton itu, belum tahu dampak dari film itu seperti apa. Aku penasaran aja sama film itu dan saya termasuk antusias ingin sekali nonton" ujarnya saat ditemui IndonesiaSelebriti.com di studio RCTI, Jakarta Barat.

Menanggapi isu yang saat ini beredar, dimana pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang mengecam penayangan film 2012 di Indonesia. Kekasih Andjie Drive menganggap hal tersebut tidak perlu dilakukan.

"Menurut aku nggak perlu lah dikecam film itu, itu kan hanya sebuah film, mereka kan hanya gambarkan kejadian tahun 2012 itu seperti itu. Jangan terlalu diributkan, ambil positifnya saja. Film itu bisa sebagai peringatan buat kita agar bisa lebih dekat dengan ALLAH," tambahnya. ALT/NSQ/IndonesiaSelebriti.com


2012 Dicekal, Luna Maya Anggap Kurang Kerjaan

Indonesiaselebriti.com Selasa, 17 November 2009

Boomingnya film 2012 yang menceritakan tentang akhir dunia mendapat reaksi keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang yang mencekal film tersebut. Namun Bagi Luna Maya, tindakan tersebut dianggapnya kurang kerjaan.

"Pemerintah emang nggak ada kerjaan lain apa, nggak penting banget untuk di boikot dan mesti dihalang-halangi untuk nonton," ujar Luna saat ditemui IndonesiaSelebriti.com di studio RCTI, Jakarta Barat.

Walaupun pamor film 2012 sedang heboh di Indonesia, tapi bagi kekasih Ariel Peterpan ini, film 2012 dianggapnya biasa dan nggak ada yang penting.

"Biasa filmnya, nggak ada yang penting. Latar belakang ceritanya nggak kuat dan nggak ada yang spesial. Lebih serem film 'Knowing' yang ceritanya lebih kuat, di film itu meyakinkan banget kalau bener-bener kiamat," tambahnya.
ALT/NSQ/IndonesiaSelebriti.com


Film 2012: Saat Kiamat Itu Tiba

Sebuah film yang berkisah mengenai kiamat pada tahun 2012. Saya sendiri belum melihat karena ada kesibukan lain. Namun berikut ini ada sinopsis dan reviewnya diambil dari kompas.com. Banyak spoilernya, jadi jangan dibaca jika ingin lebih asik menontonnya. Sumber: Kompas Entertaiment.






Pernahkan Anda bayangkan ketika bumi yang selama ini kita pijak tiba-tiba ambles ke dasar bumi dan sebagian lagi hilang ditelan air laut? Semua agama memang menyebutkan bahwa suatu saat bumi akan hancur karena Hari Kiamat.

Tak sedikit orang yang percaya bahwa Hari Kiamat akan terjadi di tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember
2012. Itu sesuai ramalan Suku Maya yang kabarnya jago ilmu falak. Tapi benarkah Kiamat bisa diprediksi datangnya?

Lewat semua kisah dan rumor tersebut, Columbia Pictures memproduksi sebuah
film yang menggambarkan bagaimana hari kiamat akan datang. Film yang berjudul 2012 tersebut sudah mulai diputar Jumat (13/11) di seluruh bioskop serentak di seluruh dunia.

Film diawali dengan adegan yang berlokasi di India. Seorang ilmuwan setempat, Dr Satnam Tsurutani (Jimi Mistry) menemukan fakta bahwa inti dari kulit bumi mengalami kenaikan suhu karena efek yang diakibatkan oleh sebuah ledakan besar di permukaan matahari (sun flare).

Menurut perhitungan para ahli, dampaK ledakan itu membuat gerakan pada inti bumi. Akibatnya, lempeng bumi yang selama ini menopang daratan di bumi bakal patah dan akan mengakibatkan gempa bumi yang sangat dahsyat.

Atas dasar perhitungan itulah, Dr Adrian Helmsley (Chiwetel Ejiofor), sahabat Dr Satnam, membuat laporan ke Gedung Putih bahwa kiamat akan tiba. Adrian bertemu kepala staf presiden, Carl Anheuser (Oliver Platt). Carl yang semula meremehkan temuan bumi terus memanas itu langsung terkejut dan merespons.

Temuan tersebut kemudian dibawa ke pertemuan negara-negara G8 di tahun 2010. Dalam kesempatan itu, Presiden Amerika Serikat Thomas Wilson (Danny Glover) menyampaikan kepada para petinggi dunia bahwa bumi akan dilanda musibah besar terkait inti bumi yang terus memanas.

Sejak itu dimulailah sebuah rencana besar dijalankan. Semua negara sepakat memilih China sebagai tempat untuk membuat sejumlah bahtera besar, barangkali mirip bahtera Nabi Nuh, yang tak lain akan digunakan saat bencana besar tiba.

Sementara itu, diceritakan kisah lain tentang kehidupan seorang penulis buku berjudul Farewell Atlantis, Jackson Curtis (John Cusack). Ia datang ke rumah mantan istrinya, Kate Curtis (Amanda Peet), untuk menjemput anak mereka, Noah (Liam James) dan Lily (Morgan Lily), berkemah.

Dengan naik limousine, mereka tiba di lokasi perkemahan Yellowstone. Namun setibanya di sana ada tanda larangan masuk menuju danau Yellowstone. Curtis dan kedua anaknya nekat menerobos larangan itu. Di sana mereka kaget karena danau tersebut lenyap karena pemanasan bumi.

Saat berkemah, Curtis bertemu Charlie Frost (Woody Harrelson), seorang penyiar radio yang berpenampilan seperti orang gila. Charlie memberitahu bahwa bumi akan segera dilanda bencana dahsyat. Lewat Charlie juga Curtis tahu bahwa Charlie punya peta lokasi pesawat yang bisa menyelamatkan manusia dari bencana itu.

Curtis pun terpaksa pulang lebih cepat, ketika mantan istrinya meminta agar anak-anak segera kembali. Kate sedikit trauma karena ia baru saja mengalami gempa. Setelah anak-anak kembali ke rumah ibunya, Curtis kembali bertugas mengantar anak kembar bosnya, Yuri Karpov (Zlatko Buric).



Sewa pesawat






Curtis mulai memercayai omongan Charlie tentang kiamat saat dia menyaksikan jalan di bandara terbelah karena gempa. Curtis lalu berinisiatif menyewa pesawat dan seorang pilot untuk menyelamatkan keluarganya dengan bayaran jam tangan mahal miliknya.

Dari sini ketegangan pun dimulai. Kiamat yang diramalkan banyak pihak terjadi, dimulai dari gempa bumi di mana-mana. Curtis pun ngebut ke rumah istrinya untuk menjemput Kate dan anak-anaknya.

Setelah berhasil menyelamatkan keluarganya plus pacar Kate, Gordon Silberman (Tom McCarthy) Curtis segera memacu limousinnya ke bandara. Penonton diajak menahan napas melihat mobil mewah itu meliuk-liuk menghindari gedung-gedung yang runtuh serta jalanan yang menganga karena gempa dahsyat.

Rombongan ini pun tiba di bandara. Namun sial, pilot yang disewa Curtis tewas. Akhirnya Gordon yang pernah kursus pilot didapuk menjadi pilot dadakan. Berpacu dengan waktu, pesawat itu pun akhirnya bisa mengudara. Dari dalam pesawat mereka melihat bencana yang luar biasa. Semuanya hancur dan luluh lantak.

Di Gedung Putih, Dr Adrian mendapat kabar bahwa kenaikan suhu inti bumi terus naik dengan cepat. Hal ini membuat Adrian terkejut lantaran perkiraannya meleset. Kiamat datang lebih cepat. Pemerintah pun segera melakukan penyelamatan. Sayang Presiden Thomas menolak dievakuasi ke China. Ia memilih tinggal bersama rakyatnya.

Akhirnya sebuah tsunami setinggi ribuan meter menghantam gedung Putih dan seisinya. Bahkan saking dahsyatnya, kapal induk John F Kennedy CV-63 pun terpental hingga menghantam Gedung Putih.

Gempa dan tsunami terjadi di seluruh belahan dunia. Bumi mengalami kehancuran total. Diceritakan bahwa kutub selatan dan utara telah bergeser. Semua daratan bergeser sejauh ribuan mil dari lokasi semula.

Dalam bencana itu, hanya sedikit yang bisa selamat, termasuk rombongan pesawat Air Force One yang bergerak ke China, menuju “Bahtera Nuh” dibuat. Ternyata tanpa disangka Curtis dan keluarganya bisa sampai China menggunakan pesawat Antonov yang dipiloti Shasha, anak buah Yuri, dan Gorgon sebagai kopilot.

Rombongan Curtis kemudian ditinggal oleh Yuri dan anak kembarnya karena mereka punya tiket naik ke kapal besar tersebut. Dalam keputusasaannya, Curtis dan keluarga mendapat tumpangan seorang biksu yang ternyata menuju ke bahtera raksasa itu.

Di sini kembali penonton dibuat tegang, karena mendadak pintu kapal dibuka. Gordon pun menjadi korban. Tapi saat pintu kapal akan ditutup lagi, sebuah perkakas jatuh dan mengganjal roda penggerak pintu. Mereka yang di dalam kapal panik, karena mesin tidak bisa dinyalakan jika pintu masih terbuka. Padahal saat itu, sebuah tsunami setinggi gunung sudah menuju ke arah kapal itu.




Alur







Kisah
film 2012 ini sepintas tak jauh berbeda dengan film soal bencana besar di bumi, seperti The Day After Tomorrow (2004) dan Deep Impact (1998). Hanya saja, film 2012 lebih hebat dan dahsyat penggambarannya. Efek visualnya terlihat lebih nyata. Ya, ini sebanding dengan ongkos produksi film ini yang mencapai 200 juta dolar AS.

Meski dari sisi efek visual patut diacungi jempol, tidak demikian dengan alur ceritanya. Jika Anda sering nonton film Hollywood, cukup banyak alur atau adegan yang bisa ditebak. Misalnya, saat Curtis terjatuh saat mengambil peta, adegan dibuat seolah Curtis telah mati. Sejurus kemudian muncul jari tangan Curtis dari bibir tebing dan selamatlah Curtis.

Lewat
film 2012 ini setidaknya penonton bisa melihat gambaran bagaimana dunia (sedikit) hancur karena kekuatan alam yang amat dahsyat. Mungkin penyebutan kiamat untuk film ini tidak tepat, lantaran masih ada manusia yang selamat.

Mungkin lebih tepat bencana besar, seperti yang terjadi di zaman Nabi Nuh, di mana banjir besar melanda bumi, dan Nuh bisa selamat setelah naik sebuah bahtera berisi semua jenis binatang dan tumbuhan agar bisa melanjutkan hidup pascabencana.

Film ini juga mengandung pesan bahwa semua milik manusia tidak ada yang abadi. Manusia tidak berdaya kala alam mengamuk dengan segala kekuatannya.

Kita juga disadarkan bahwa semua umat manusia adalah bersaudara. Saat menghadapi bencana tak ada lagi si kaya dan si miskin, tak ada lagi kelompok agama, suku, dan ras. Namun jika kita baru sadar bahwa manusia adalah bersaudara dengan manusia lain saat bencana tiba, rasanya terlalu mahal harga yang dibayarkan.
Anda juga harus sabar menyaksikan film ini, karena durasinya cukup panjang, 158 menit atau dua jam lebih. Jadi, sebelum nonton sebaiknya Anda buang air kecil agar tidak terganggu urusan “panggilan alam” itu di tengah-tengah film. Selamat menonton! (Lucky Oktaviano)






Situs 21Cineplex.com juga sempat kiamat sejenak alias susah dibuka pada tanggal 13 November yang lalu. Mungkin karena banyak orang yang ingin mengetahui jam main film 2012.